Palu, Sulawesi Tengah – Gubernur diwakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusaka) Provinsi Sulawesi Tengah Drs. I Nyoman Sriadijaya, MM., membuka secara resmi kegiatan Stakeholder Meeting Provinsi Tahun 2023. Bertempat, di Swiss Bell Silae Palu. Selasa, (8/8/2023).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Perputakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia dalam rangka menyukseskan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TP-BIS) yang mana telah dimulai sejak tahun 2018 lalu.
Dalam sambutannya, Upriyadi selaku Pustakawan Ahli Utama, Perpusnas RI menyampaikan bahwa maksud dan tujuan Stakeholder Meeting Provinsi, yaitu;
(1) memperkuat dan melanjutkan sinergi dan kolaborasi stakeholder sebagai gerakan bersama dalam membangun literasi masyarakat melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
(2) membangun kesadaran tentang pentingnya Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, membangun dukungan stakeholder untuk perluasan dan berkelanjutan program.
"Pada tahun 2023, pelaksanaan stakeholder meeting provinsi dilaksanakan di 33 provinsi secara on-site atau tatap muka, dibagi dalam 4 gelombang dan setiap gelombang dilaksanakan di 8 sampai dengan 9 provinsi."ucap Upriyadi
Upriyadi juga menerangkan, Kegiatan ini juga bertujuan untuk mempertemukan para stakeholder di Provinsi untuk dapat berkolaborasi, bersinergi, dalam membangun literasi masyrakat.
Lanjut, ekosistem pendukung diharapkan dapat memastikan landasan kebijakan yang dibutuhkan bagi pelaksanaan program di daerah, terbentuknya kerjasama dan jejaring antara perpustakaan daerah dengan pemangku kepentingan dan terjadinya perluasan program melalui replikasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial secara mandiri dan berkelanjutan.
"Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan ekosistim pendukung bagi pelaksanaan program dilevel Provinsi, Kabupaten dan Kota serta Desa." Ucap Upriyadi
Beliau berharap kolaborasi dan sinergi yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan mendorong tugas pokok dan fungsi atau tujuan dari setiap stakeholder.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dispusaka Provinsi Sulawesi Tengah Drs. I Nyoman Sriadijaya, MM dalam sambutannya menginformasikan bahwa Sulawesi Tengah memiliki potensi sumber daya alam, sumber daya hayati, sumber daya manusia yang cukup, namun masih memiliki jumlah masyarakat miskin yang cukup tinggi.
"Hal ini terjadi karena masih kurangnya pengetahuan, keterampilan dan teknologi untuk memanfaatkan sumber daya yang ada."ujarnya
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa saat ini nilai indeks literasi pembangunan masyarakat Sulawesi Tengah masuk dalam kategori sedang, yaitu sebesar 67,96 poin, urutan ke 17 dari 34 Provinsi se- Indonesia dan tingkat kegemaran membaca Sulawesi Tengah sebesar 56,86 poin, walaupun termasuk dalam kategori sedang, ini hanya terdapat di 3 Kabupaten dan Kota, yaitu Kota Palu, Kabupaten Tolitoli dan Kabupaten Banggai.
Lanjutnya, saat ini untuk Provinsi Sulawesi Tengah, program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, baru ada di 11 Kabupaten/ Kota dan 54 Desa dan Kelurahan telah mendapatkan bantuan dari program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Saya berharap melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, indeks literasi pembangunan masyarakat Sulawesi Tengah tahun ini dapat meningkat”, harapnya.
Turut hadir : Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu, Akademisi, Pelaku Usaha, dan Organisasi Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terkait.
Sumber : Diskominfo Santik selaku humas Pemprov Sulteng.