BIMTEK STRATEGI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN - TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL TAHUN 2023.


Jangan sampai Program ini hanya keinginan Kepala Desa, Kelurahan atau Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten/ Kota saja yang kemudian tidak berjalan, jangan sampai peralatan yang di khususkan untuk program TPBIS dialihkan untuk kegiatan lain sehinggah menjadikan fungsi perpustakaan tidak berjalan sesuai yang diharapkan.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Kadispusaka) Drs. I Nyoman Sriadijaya, MM di hadapan para peserta Bimbingan Teknis Stategi Pengembangan Perpustakaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) tahun 2023, yang bertempat di ruang Edelweiss Swiss Bell Hotel Silae, Senin (08/05/2023).

Kegiatan Bimtek Stategi Pengembangan Perpustakaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tersebut merupakan program Perpustakaan Nasional RI dilaksanakan dari tanggal 8 s.d 12 Mei 2023 dan diikuti peserta sebanyak 34 orang berasal dari Kabupaten Morowali Utara 3 Desa, Kabupaten Tojo Unauna 3 Desa, Kabupaten Tolitoli 3 Desa dan Peserta dari Kota Palu dengan 3 Kelurahan mulai dari unsur pengelola dan fasilitator Daerah sebagai pengelola Program TPBIS Desa dan Kelurahan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional yang telah ditetapkan pada tanggal 24 januari 2023.

Dalam sambutannya Kadispusaka berharap kepada para peserta dapat mengikuti dengan seksama bimtek ini dimana rata-rata peserta termasuk kaum milenial yang tentunya lebih melek teknologi lebih cepat menyerap informasi menguasai dan menginplementasikannya apalagi teknologi informasi komunikasi menjadi dasar dari pelaksanaan kegiatan ini, dimana aktifitas kegiatan ini harus tercatat melalui informasi manajemen tentunnya tidak lepas dari kemampuan dalam menggunakan teknologi.

Perlu kita ketahui bawha mengelola perpustakaan tentu berbeda daru sebelumnya dimana masi banyak beranggapan perpusatakaan gudang buku, tempat penyimpanan buku, tempat meminjam buku padahal sekarang jauh lebih luas bagaimana pemustaka ingin mendapatkan informasi seluas luasnya dan bagi pengelola perpustakaan baik itu pustakawan atau tenaga pengelola tidak ada kata tidak tau dimana tekologi informasi sekarang dapat lebih muda di dapatkan minimal bapak/ibu dapat mereview dimana sumber informasi itu di dapatkan.

Melalaui program TPBIS itu sudah masuk pada tingkatan literasi yang ke 5 dimana kedalaman pemustaka atau masyarakat yang menggunakan perpustakaan diharapkan menguasai informasi atau subjek tertentu kemudian dapat mengimplementasikannya melalui inovasi kreatifitas untuk menghasilkan barang dan jaza, hal tersebut diharapkan mampu dikembangkan peserta sebagai pengelola bisa melibatkan masyarakat melalui berbagai pelatihan-pelatihan yang diadakan apakah dengan pelatihan pemasaran secara online atau dengan memberikan layanan secara tematik seperti kursus berbahasa inggris, pelayanan khusus ibu hamil pada posiandu, pelibatan PKK banyak di Desa dan Kelurahan stakeholder yang bisa dilibatkan dalam penyelelenggaraan pengelolaan Perpustakaan disamping juga meningkatkan kemampuan layanan komputer untuk menginput informasi, pelatihan dasar komputer yang tidak menutup kemungkinan di desa juga ada yang membutuhkan hal tersebut.

"Jangan sampai Program ini hanya keinginan Kepala Desa, Kelurahan atau Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten/ Kota saja yang kemudian tidak berjalan, jangan sampai peralatan yang di khususkan untuk program TPBIS dialihkan untuk kegiatan lain sehinggah menjadikan fungsi perpustakaan tidak berjalan sesuai yang diharapkan, karena dengan program ini diharapkan mampu melakukan replika mandiri seprti kabupaten Banggai Kepulauan yang dapat dijadikan contoh bagaimana keberhasilan Bapak Darmawan sebagai konsultan Program TPBIS dalam membina dengan memberikan pendampingan kepada 8 desa dan mampu menginisiasi 8 Desa lainnya membangun perpustakaan dengan pola program TPBIS sekalipun belum mendapatkan bantuan dari Pusat.

Akhir sambutannya Kadispusaka juga menyampaikan banyak ucapan terima kasih atas nama Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kepada Kepala Perpustakaan Nasional bersama jajarannya melalui konsultan yang dapat melaksanakan bimbingan teknis ini, Agar menjadi perhatian bersama bagaimana keseriusan perpustakaan Nasional untuk mencerdaskan Masyarakat, menjadikan masyarakat unggul dan berakhlak mulia.

Turut Hadir : Konsultan Program TPBIS, Master Trainer Perpustakaan Nasional RI, dan Perwakilan Pejabat Fungsional Pustakawan Dispusaka Prov. Sulteng.

PPID DISPUSAKA PROV. SULTENG


Bagikan: